16 July 2009

Terikat Ruang-waktu



Hal yang akan saya diskusikan disini mungkin terlalu abstrak dan hanya pemikiran saya saja.
Dalam pembahasan Teori Relativitas Einstein dibahas mengenai paduan ruang-waktu dalam dunia empat dimensi. Dalam aljabar linier mengenai Dimensi ruang ke-N (saya lupa nama sub babnya) dalam ruang N dimensi memungkinkan adanya ruang (N-1) dimensi, misalnya dalam ruang 3 dimensi kita dapat membuat (menggambar) 1 dimensi (garis) dan 2 dimensi (luasan) atau 3 dimensi (volum). tetapi jika ada makhluk yang hidup dalam ruang dua dimensi tidak akan pernah bisa membayangkan adanya dunia 3 dimensi atau empat dimensi.

Hal yang saya pikirkan adalah kita yang dari lahir hingga nanti menjelang kematian, sadar bahwa kita hidup dalam dunia 4 dimensi (ruang-waktu) tidak akan pernah bisa menyadari adanya dimensi ke-5 atau ke-6 dst. misal ada seekor kutu yang cerdas dari sejak menetas hidup diatas sehelai benang yang tipis. selama hidupnya yang dia tahu hanya maju atau mundur, tidak pernah dia mengalami belok ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah. jika kutu tersebut dipindahkan ke atas sebuah bidang yang luas maka ia akan bingung karena selama hidupnya tidak ada konsep luas. kehadiran dimensi "baru" ini akan mengubah seluruh pola pikirnya tentang dunianya.

Alam semesta ini sangat luas, kita tidak akan pernah bisa mengetahui batasnya. mungkin saja sebenarnya ada dimensi lain di semesta ini yang tidak pernah kita sadari karena semua yang kita lihat, dengar, rasakan, semuanya terikat dengan dunia 4 dimensi yakni ruang (3 dimensi) dan waktu (1 dimensi). sebagai contoh (walau belum tentu benar), kita selama ini "menganggap" dimensi wakti hanya terdiri atas 1 dimensi (hanya bisa maju) karena hanya itulah yang bisa kita "rasakan" dan alami. maka semua keputusan dan pola pikir kita berdasarkan pengalaman kita itu. andaikan seorang manusia dipindahkan (seperti kasus kutu sebelumnya) dari dunia waktu 1 dimensi ke dunia waktu 2 dimensi, maka pasti manusia tersebut akan bingung karena apa yang ia alami saat itu sama sekali berbeda dengan pengalamannya seumur hidupnya.

Keputusan yang diambil oleh setiap makhluk semuanya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ia dapatkan selama hidupnya. Maka banyak orang berselisih pendapat mengenai suatu hal karena mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda (seperti cerita tiga orang buta yang berselisih tentang bentuk gajah). Contohnya kehidupan setelah mati, ada orang yang percaya ada kehidupan setelah mati ada yang tidak percaya. hal ini analogi dengan ada orang yang percaya adanya dimensi lain selain 4 dimensi yang kita ketahui dan ada yang tidak percaya. perselisihan ini terjadi karena perbedaan pengalaman dan pengetahuan (bukan berarti ada yang pernah mati lalu hidup kembali lho). menurut saya kehidupan setelah mati analogi dengan kutu yang dipindahkan dari 1 dimensi ke 2 atau 3 dimensi atau bahkan ia dipindahkan ke dimensi yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. dengan kata lain saat makhluk hidup mati maka (menurut saya) ia tidak lagi terikat dengan dimensi ruang-waktu, tidak ada luas maupun sempit, tidak ada lama atau sebentar semuanya tergantung individu masing-masing. tiap individu akan memiliki dimensi mereka sendiri.

(Forumsains.com)
Further:
http://www.forumsains.com/fisika/terikat-ruang-waktu/

No comments:

Post a Comment